Problematika Gadget Dalam Dunia Anak

Akhir-akhir ini perkembangan dunia teknologi memang dirasakan sangat pesat, berbagai model teknologi seperti komputer, handphone dan gadget lainnya seakan menemukan masa keemasannya, pada kenyataannya ketika satu teknologi yang baru diciptakan belum sempat untuk dinikmati semua orang tapi teknologi baru sudah muncul kembali, kalau dikatakan sebagai era teknologi atau zaman teknologi memang sangat pas. dan tidak bisa dipungkiri bahwa akibat pesatnya perkembangan gadget baru-baru ini membuat beberapa kalangan merasakan akibatnya, baik akibat baik maupun akibat tidak baik.

Teknologi seperti handphone (HP) atau tablet (TAB) berbasis Android, windows maupun apple memang membuat kita lebih mudah dalam berkomunikasi, bertransaksi dan juga mudah untuk menghilangkan kejenuhan, seperti memainkan permainan di HP atau chatting dengan banyak orang dalam satu waktu, dan hal ini saya sebut sebagai akibat baik dari perkembangan teknologi. Namun bagaimana akibatnya jika perkembangan teknologi ini dimanfaatkan oleh anak-anak, apakah dinilai baik atau malah sebaliknya.

Anak-anak pada umumnya belum bisa untuk membeli HP atau TAB sendiri, seperti yang kita tau mereka belum mempunyai uang sendiri, hal paling memungkinkan jika ada seorang anak yang menggunakan HP atau TAB pasti dari orang tuanya, dikarenakan pemanfaatan teknologi yang sangat mudah didapatkan dan juga relatif murah membuat banyak orang menggunakannya, diakui atau tidak bahwa sebagian anak mendapatkan pengetahuan pemanfaatan gadget lebih banyak dari orang tuanya, hal ini saya rasakan berdasarkan pengalaman sendiri maupun dari pengalaman orang lain.

Masalahnya adalah apakah gadget ini mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan anak? gadget adalah barang baru bagi sebagian orang, ada presepsi dari sebagian orang bahwa memberikan gadget kepada anak dinilai sebagai sesuatu yang buruk, sedangkan sebagian orang mengatakan bahwa gadget baik untuk anak asalkan porsi aturan mainnya pas, kalau saya sendiri menilai penggunaan gadget untuk anak boleh boleh saja asalkan tidak keterlaluan. Membelikan gadget untuk anak agar digunakan nya sendiri tanpa didampingi orang tua adalah sesuatu yang salah menurutku, sedangkan melarang anak untuk mengetahui fungsi gadget serta melarangnya untuk mencoba-coba pada teknologi ini juga saya nilai salah, bagaimanapun juga era teknologi ini adalah dunia mereka, zaman dimana anak-anak dilahirkan bertepatan dengan zaman teknologi berkembang.

Mengenalkan gadget kepada anak harus sesuai porsinya, agar anak tidak terlalu terlena dengan gadgetnya dan meninggalkan aktifitas sosialnya

Untuk sobat semua yang lahirnya diantara tahun 1980 s/d 1990 mungkin postingan yang ini bisa mengatakan tentang dunia kita zaman dulu, akui sajalah kalau masa SD kita belum ada Gadget canggih seperti saat ini, untuk mengingatkan memori kalian tentang masa kita dulu baca ini:

BACA INI: Kumpulan gambar pengingat masa kecil kita

Orang tua yang “bijak” adalah orang tua yang selalu mendampingi anaknya dalam setiap perkembangan, oleh karenanya jika kebetulan ada seorang anak yang terlalu sibuk dengan gadget, harusnya orang tua perlu waspada, jangan sampai seorang anak kehilangan dunia sosialnya, seperti kita dulu kawan, lebih mudahnya dikatakan begini, bolehlah anak-anak itu menghabiskan hari-harinya dengan bermain, namun lebih baik lagi jika permainan mereka juga melibatkan aktivitas anggota badan .kalau membaca artikel-artikel tentang dunia anak, dunia anak diharapkan lebih mengedepankan aktivitas motorik dari pada yang lain, artinya porsi untuk berinteraksi dengan teman-teman sebayanya seharusnya lebih banyak.

Menjauhkan anak-anak dari gadget menurutku juga bermasalah, ini zaman mereka ini dunia mereka, apa kata dunia jika anak anak jaman sekarang sampai tidak mengenal teknologi, sekarang saja sudah terasa bukan kalau di sekolah sekolah sudah diterapkan pembelajaran berbasis IT, guru dan anak dituntut untuk bisa memakai teknologi.

Baik dan buruknya akibat dari perkembangan teknologi sebenarnya bisa kita tentukan sendiri, jangan sampai anak-anak yang kita cinta kita rusak sendiri dengan memberikan fasilitas gadget tanpa porsi yang jelas dan hanya bertujuan untuk menerima sebutan gaul, dan juga jangan sampai anak-anak kita menjadi tabu dengan teknologi lantaran sikap over protectif dari orang tua yang merasa jika gadget bisa merusak masa depan mereka. Bukankah keseimbangan itu indah kawan, menempatkan sesuatu pada tempatnya sehingga bisa kita sebut dengan kata PAS (cocok).

Share your love

Update Artikel

Masukkan alamat email Anda di bawah ini untuk berlangganan artikel saya.

Tinggalkan Balasan