Ricky Elson, seorang pemuda asal indonesia yang mampu membuat karya mobil purwarupa bertenaga listrik mau tidak mau harus menahan kekesalan atas perlakuan pemerintah yang seakan-akan tidak terlalu peduli dengan kreatifitas anak bangsa, padahal jika disandingkan dengan negara-negara maju, indonesia bukanlah negara yang bisa dianggap remeh begitu saja, karena jika dilihat dari perjalanan waktu, sudah banyak pemuda-pemudi indonesia yang mampu bersaing dengan pemuda-pemudi dari negara lain.
“Jadi begini, mobil listrik kenapa belum waktunya jadikan industri, hal ini karena di negara maju sekalipun mobil listrik belum komersial. Kalau dibikin industri, saya rasa gak yakin bisa laku” Unggul Priyanto
CURHATAN Mas Ricky Elson
impian kosong belaka dengan Mobil listrik,
Ya sudahlah,
jangan mencari kambing Hitam lagi,
saya udah dapet kok,
yang keren,
Klo Bapak kepala BPPT yg berfatwa,
Tentu sudah dengan pertimbangan yg sangat matang.
Gimana tidak,saya percaya itu adalah hasil kajian mendalam
dari ahli ahli terunggul di Indonesia,
yang berada di Institusi ini,
Ternyata
saya hanya bermimpi selama ini
melihat industri Mobil Listrik nya Tesla
Melihat industri mobil listrik nya Nissan (leaf), Mitsubishi (iMiev)
Melihat industri mobil Hybrid nya Toyota (Prius, Aqua) , Honda (Insight)
itu hanya mimpi,
Karna ini pasti Gak Komersil.
karna di Negara maju sekalipun , Mobil listrik “Belum Komersial”,
Amerika, Jepang dan Negara2 Eropa itu Bukan Negara maju,
karna mereka mengkomersialkan Mobil listrik,
Atau saya selama ini hanya melihat Fatamorgana,
kalau begitu, untuk sementara saya
disini ajalah, pelihara kambing aja dulu.
Menyiapkan Kambing Hitam.
Terima kasih Fatwa nya,
Setelah dari Kemenristek,
Sekarang dari BPPT,
Besok dari mana lagi saya dapat Fatwa ya,
Dan Media, pintar sekali bikin saya jadi pemicu keGaduhan.
Aah, memang benar,
lebih baik saya menyiapkan Kambing aja.
20150905, Ciheras
Cerita Ciheras dan Kambing Hitam
###############################
http://m.merdeka.com/…/mobil-listrik-selo-diincar-malaysia-…
dikomentari Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Unggul Priyanto. Menurutnya, hal itu tak jadi masalah.
“Ya, gak papa. Lagian Malaysia juga gak jago-jago amat bikin mobil kan? Gak papa. Kalau pun untuk dijual, siapa yang mau beli? Berapa banyak yang mau beli?” kata Unggul kepada Merdeka.com
http://m.merdeka.com/…/industri-mobil-listrik-di-indonesia-…
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Unggul Priyanto, mengatakan, untuk menjadikan mobil listrik sebagai industri masih terlalu jauh. Pasalnya, ada banyak hal yang perlu dikaji terlebih dahulu oleh pemerintah.
“Jadi begini, mobil listrik kenapa belum waktunya jadikan industri, hal ini karena di negara maju sekalipun mobil listrik belum komersial. Kalau dibikin industri, saya rasa gak yakin bisa laku. Masalahnya kan juga kesulitan pada baterainya dan stasiun pengisian listriknya. Ini yang menjadi kendalanya. Tetapi, kalau riset saya setuju,” ujarnya saat berbincang santai dengan Merdeka.com di kantornya, Jakarta, Kamis (3/9).
Dirinya pun menilai daripada membuat mobil listrik yang teknologinya belum mapan, alangkah baiknya pemerintah mengembangkan transportasi massal berbasis energi listrik.
“Kalau mobil listrik itu ngecharge berapa lama coba? Empat jam loh. Ada yang delapan jam. Kabelnya juga gede. Stasiun pengisian listrik juga perlu dipikirkan. Kenapa kita gak berpikir bikin mass transportation. Itu kan bisa,” katanya.