gambar diambil dari hello-pet
Nah gambar screensot diatas adalah bukti nyata bahwa Mas Farhat memang benar-benar berkicau tentang final di ajang D’Academy season 2 yang dimenangkan oleh Evi Masamba, setelah saya baca-baca ternyata nilai kebenaran yang di tweetkan oleh Mas Abas ada benarnya, bahkan benar banget sesuai dengan hati nurani saya, Dari tweet pertama:
1. Selamat atas kemenangan evi masamba, yang acaranya tutup hingga dini hari, indonesia banga, indonesipun ngantuk.
Kok ngantuk sih bang Farhat, emangnya bang farhat juga ikutan melototin acara final D’Academy season 2 di TV, kalau iya respec saya bisa sedikit berkurang. Namun saya ngerti diluar kepala apa maksud abang farhat kok sampek bilang gitu, analisaku nih mbok ya yang sewajarnya saja to kalau mau nayangin acara tv itu, bener itu tv kalian, cuman adanya tv itu kan untuk konsumsi masyarakat, aku juga rada rada najis ama D’Academy season 2, pencarian kualitas suaranya sih oke, jurinya juga ok, cuman lebaynya itu sudah tidak bisa diampuni lagi. jadi gue sepakat sama Bang farhat
2. Kemenangan ini membuat saya gatal menulis twit subuh ini; acara ini sebenarnya bukan mencari suara atau juara, tapi mencari uang & untung.
3. Seleksi Mencari suara dan untung seribu orang tak perlu seribu malam atau seribu juta kali sms ketik spasi …,
4. Uang masyarakat dicuri mereka dengan cara upaya mengejar/mendukung suara sang juara
Yah kalau gak gitu mereka juga tidak akan mengadakan ajang D’academi bang. karena keuntungan inilah mereka akhirnya mempunyai ide bisnis yang baik, hitung hitung sebagai gantinya Ketik REG (spaci) KERJA (spaci) NAMA KAMU terus kirim ke 1234 kemudian ada balasan anda cocok kerja di laut. Ngomong ngomong itu kan sudah dilarang.
5. Inilah yang namanya judi halal, modus, baju dan topeng lain? Dulu bola diporkasin, kini suara di kos2in
Wah tweet kelima ini menggunakan bahasa tingkat dewa, jadi saya tidak bisa mengapresiasi, namun karena tweet ke 1 sampai 4 saya sangat setuju maka tweet kelima ini mungkin bahasa dukungan yang artinya hanya bisa dimengerti oleh para pemikir elit. dan tweet tweet selanjutnya juga mengindikasikan bahasa yang sama, yakni bahasa dewa.