Pengalaman Menyembuhkan Fobia Pada Cicak

Mengatasi Fobia – Geis. apakah kamu takut pada cicak? Atau takut pada pada hewan kecil seperti kecoak, ulat, kodok? Jika ia kemungkinan besar kamu sedang mengalami Fobia.

Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu benda, makhluk hidup atau pada kejadian tertentu. Contoh fobia pada makhluk hidup seperti yang telah saya tulis di atas, misal fobia pada cicak.

Semasa kecil saya pernah fobia terhadap cicak, lebih tepatnya takut memegang cicak. Akan tetapi kalau melihat saja sih tidak takut. Selain fobia pada cicak, saya juga fobia pada kodok.

Untungnya saya bisa mengatasi ketakutan memegang cicak. Jadi saat ini jika disuruh memegang cicak saya tidak takut. Tapi masih takut jika harus berhadapan dengan kodok. Apalagi memegangnya.

Ada banyak sekali jenis fobia. Para ahli telah telah membuat daftar istilah fobia dinamakan sesuai dengan jenis ketakutan. Ini dia listnya

Jenis-Jenis Fobia

  1. Achluophobia – ketakutan terhadap kegelapan.
  2. Afrophobia – ketakutan akan orang Afrika atau budaya Afrika.
  3. Agoraphobia – takut pada lapangan.
  4. Androphobia – ketakutan kepada laki-laki.
  5. Antlophobia – takut akan banjir.
  6. Arachnophobia – ketakutan pada laba-laba.
  7. Arithmophobia – takut akan angka.
  8. Bibliophobia – takut pada buku.
  9. Caucasophobia – ketakutan akan orang dari ras Kaukasus.
  10. Cenophobia – takut akan ruangan yang kosong.
  11. Claustrophobia – takut akan ruang sempit seperti lift.
  12. Dendrophobia – takut pada pohon.
  13. Ecclesiophobia – takut pada gereja.
  14. Felinophobia – takut akan kucing.
  15. Genuphobia – takut akan lutut.
  16. Hydrophobia – ketakutan akan air.
  17. Hyperphobia – takut akan ketinggian.
  18. Iatrophobia – takut akan dokter.
  19. Japanophobia – ketakutan akan orang Jepang.
  20. Lachanophobia – ketakutan pada sayur-sayuran.
  21. Lygopobia – ketakutan akan kegelapan.
  22. Necrophobia – takut akan kematian.
  23. Panophobia – takut akan segalanya.
  24. Photophobia – ketakutan akan cahaya.
  25. Ranidaphobia – takut pada katak.
  26. Schlionophobia – takut pada sekolah.
  27. Tripofobia – ketakutan akan lubang yang banyak.
  28. Uranophobia – ketakutan akan surga.
  29. Xanthophobia – ketakutan pada warna kuning.
  30. Nomofobia – takut/gelisah ketika tidak memegang smartphone.
  31. Astrafobia – ketakutan pada petir.
Berdasarkan list di atas, kamu type fobia nomor berapa, Geis? Coba kamu cerita di kolom komentar, siapa tahu ada yang punya solusinya.

Menyembuhkan Fobia Pada Cicak?

Saya tidak tahu alasan kenapa takut memegang cicak. Tidak ada kejadian khusus yang mengakibatkan saya takut padanya. Mungkin saja saya jijik.
Ketika kecil, saya sering di takut-takuti teman sepermainan, karena teman saya ini tidak takut memegang cicak, ketika ia lagi mendapatkan cicak, langsung dilemparkan pada saya.
Kebayangkan betapa terkejdutnya saya? Langsung deh sesak nafas dan terhuyung-huyung (halah lebay).
Tapi saat ia mengetahui bahwa saya takut memegang cicak, ia lantas merasa kasihan. Dan meyakinkan pada saya untuk tidak takut pada cicak.
Lantas, ia membantu saya untuk berani memegang cicak, dengan sedikit percobaan yang sebenarnya tidak kami ketahui apakah itu berhasil. Dia pegang cicak yang didapat di tangan kiri, sembari tangan kanannya memegang tanganku yang satunya.
Dan ajaibnya, begitu tangan saya memegang kepala cicak, saya tidak merasakan apa-apa. Tidak seperti semula, bahwa membayangkan memegang cicak saja sudah takut.
Sejak itulah akhirnya saya tidak takut lagi pegang cicak.
Mungkin kamu bisa mencoba cara ini supaya tidak fobia pada cicak. Berani?

Fobia Pada Kodok

Kalau takut sama kodok, ini ada cerita kenapa saya takut dengannya.
Waktu kecil dulu, saya sering ikut kakek pergi ke sawah. Ya sedikit-sedikit latihan membantu memporak-porandakan padi yang baru di tanam (lol).
Pas kejadian itu saya pakai baju yang depannya ada saku lebar. Lebarnya antara dada sebelah kiri dan sebelah kanan. 
Nah, pas saya lagi bermain lumpur (berguling-guling di lumpur hingga seluruh tubuh tampak tenggelam), tiba-tiba ada sesuatu yang mengganjal di dada.
Saya langsung berdiri dan mencoba memastikan apa benda tersebut, ternyata dia ada di dalam saku baju. 
Saat benda tersebut berada digenggaman, eh tiba-tiba terlihat kepala kodok, nggak besar sih, cuma sebesar kepalan tangan balita. 
otomatis saya langsung  reflek meloncat dan lari terbirit-birit. Tapi meski kemanapun saya lari, kodok itu masih bersemayam di dalam saku baju, jadi tidak ada artinya berlari.
Drama tersebut berakhir ketika kakek saya datang menjadi malaikat penolong, meskipun pada akhirnya bukan kodok yang ia ambil, tapi bajunya yang saya lepas.
Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana cara menyembuhkan fobia pada kodok? Apakah kalian tahu? 
Share your love

Update Artikel

Masukkan alamat email Anda di bawah ini untuk berlangganan artikel saya.

Tinggalkan Balasan