Skip to main content

Manfaat Daun Katuk Dapat Melancarkan Produksi Air Susu Ibu (ASI)

Ibuku pernah berkata pada saya suatu ketika, supaya ASI istrimu lancar carikan daun katuk dan jadikan sayur. Orang tua jaman dulu memakai daun tersebut untuk mengatasi asi susah keluar. 

Daun katuk adalah makanan pelancar ASI yang paling bagus, begitu pesan ibu saya, saya pernah mencobakannya ke istri dan hasilnya memang bagus, produksi ASI istri saya menjadi lancar. 

Meski ini adalah pengetahuan warisan nenek moyang, namun kini dalam dunia modern, daun katuk terbukti bisa melancarkan asi. 

Namun tidak banyak ibu-ibu muda yang mengetahui ilmu ini, orang tua terkadang tidak mewariskan pengetahuan kepada anak-anak perempuannya, padahal sangat penting. 

Asi adalah singkatan dari Air Susu Ibu, air susu ini lazim diproduksi oleh tubuh ketika seorang perempuan melahirkan. Proses alamiah yang digariskan Tuhan hanya kepada perempuan. 

Bagi laki-laki jangan berharap banyak bisa memproduksi Asi, sampai kapanpun kalian tidak akan pernah punya asi, sadarlah. Juga bagi perempuan perawan, dihisap seharian pun tidak akan pernah keluar asinya. 

Eit, jangan ngeres dulu. Alat penghisap asi itu bukan mulut doang, kalau tidak percaya silakan lihat gambar di bawah ini, alat penyedot asi. 

Sebenarnya bukan hanya daun katuk yang bisa dijadikan makanan pelancar asi --yang lebih mahal banyak-- namun menurut pengetahuan yang diberikan ibu saya, hanya daun ini yang direkomendasikan. 

Lalu saya penasaran, kenapa daun katuk dipercaya bisa memperlacar asi? Apa yang terkandung di dalam daun katuk? Lalu bagaimana cara mengolah daun katuk menjadi makanan pelancar asi? 

Saya kemudian mencari informasinya, zat apa yang terkandung pada daun katuk? Kalau daun katuk bisa memperlancar asi, apakah tidak bisa melancarkan rejeki? 

Manfaat Daun Katuk Menurut Penelitian Biar tidak menjadi informasi main-main, saya merujuk pada penelitian Soraya Rahmanisa dan Tara Aulianova, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, yang berjudul Efektivitas Ekstraksi Alkaloid dan Sterol Daun Katuk (Sauropus androgynus) terhadap Produksi ASI.

Air susuibu (ASI) sangat dibutuhkan bayi khususnya pada awal kehidupannya. Air susuibu (ASI) merupakan makanan yang baik bagi bayi karena banyak mengandung zat gizi dan bisa memberikan daya imunitas secara alami. 

Beberapa ramuan tradisional bisa membantu memperlancar keluarnya ASI. Agar dapat memproduksi ASI dibutuhkan kalori sebesar 600 kal/hari. 

Karena itu, ibu yang sedang menyusui harus makan lebih banyak daripada biasanya dan lebih bergizi, kalori sebesar 550 kal/hari dan protein 17 gram per hari dengan jumlah vitamin A, thiamin, dan riboflavin cukup tinggi. 

Untuk itu, perlu makanan seimbang dengan prinsip yang sama dengan makanan ibu hamil, tetapi jumlahnya lebih banyak dan gizi lebih baik. Jika produksi ASI kurang baik makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi ibu seperti daun katuk.

Daun katuk memiliki kandungan zat besi yang jauh lebih baik dari pada daun singkong atau daun pepaya, juga kaya vitamin A, B1 dan C. Di samping kaya protein, lemak, vitamin, dan mineral, daun katuk juga memiliki kandungan tanin, saponin, dan alkaloid papaverin.

Kandungan alkolid dan sterol pada daun katuk dapat meningkatkan kuantitas produksi air susu ibu sehingga dapat meningkatkan produksi ASI. Asi menjadi lebih banyak karena daun katuk dapat meningkatkan metabolisme glukosa untuk sintesis laktosa sehingga produksi ASI meningkat.

Menurut penelitian di atas, ibu menyusui yang sejak hari kedua setelah melahirkan diberikan ekstrak daun katuk dengan dosis 3x300 mg/hari selama 15 hari terus-menerus, produksi ASI meningkat 50,7%.

Mengenal ciri-ciri Daun Katuk 

Daun katuk (Sauropus androgynus) telah dikenal dalam pengobatan tradisional di Asia Selatan dan Asia Tenggara sebagai obat penambah ASI. 

Katuk termasuk tanaman merumpun, berbentuk perdu dengan ketinggian sekitar 3-5 meter, batangnya tumbuh dan berkayu. Jika ujung batang dipangkas, akan tumbuh tunas-tunas yang baru membentuk percabangan. Daunnya kecil-kecil mirip daun kelor, berwarna hijau. 

Katuk termasuk tanaman yang rajin berbunga, bunganya kecil-kecil berwarna merah gelap sampai kekuning-kuningan dengan bintik-bintik merah. Dari bunga bisa menjadi buah kecilkecil berwarna putih.

Daun katuk adalah daun dari tanaman Sauropus adrogynus (L) merr, famili Euphorbiaceae. di beberapa daerah, panggilan daun katuk berbeda-beda, misalnya orang melayu menamainya memata, orang Minangkabau menamainya simani, orang Sunda memanggilnya katuk, kebing dan katukan bagi orang jawa, kerakur  bagi orang Madura. 

Tanaman katuk dapat diperbanyak dengan stek dari batang yang sudah berkayu, panjang lebih kurang 20 cm disemaikan terlebih dahulu. Setelah berakar sekitar 2 minggu dapat dipindahkan ke kebun, jarak tanaman panjang 30 cm dan lebar 30 cm. Setelah tinggi mencapai 50-60 cm dilakukan pemangkasan agar selalu didapatkan daun muda dan segar.

Manfaat Daun Katuk Bagi Kesehatan

Ada segudang manfaat yang dihasilkan dari daun katuk, bukan hanya daunnya saja, bahkan akar daun katuk juga memiliki manfaaat.

Akar katuk dimanfaatkan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu, air rebusan akar katuk yang sudah kering dapat membantu melancarkan dan menurunkan demam. 

Daun katuk selain baik untuk kesehatan juga mengandung beta karoten yang cukup tinggi sehingga dapat membantu kesehatan mata dan kulit. Kandung mineralnya cukup banyak terutama zat besi yang berguna untuk membantu produksi sel darah merah.

Selain melancarkan ASI, daun katuk juga punya beberapa manfaat, antara lain frambusia, sambelit, borok, dan sebagai pewarna alami. Ternyata banyak juga ya manfaatnya

Cara Mengolah Daun Katuk untuk Memperbanyak ASI

Cara pemakaian daun katuk dalam sayuran atau lalap tidak praktis, apalagi untuk masyarakat perkotaan yang sulit untuk mendapatkan bahan segar setiap saat, sehingga disediakan yang lebih praktis penggunaannya yaitu dalam bentuk ekstrak atau pil.

Namun bagi orang desa yang mudah mendapatkan daun katuk, bisa mengolahnya menjadi sayuran. Namun jangan lupa untuk mempertahankan air rebusan pertama untuk mendapatkan manfaat lebih.

Sebenarnya bukan hanya daun katuk yang berkhasiat sebagai pelancar ASI, pada prinsipnya semua sayuran yang berwarna hijau tua bisa melancarkan ASI misalnya daun pepaya, daun singkong, daun kacang panjang dan bayam.

Namun kenyataannya ibu menyusui yang pernah mengonsumsi daun katuk lebih mempercayai daun katuk sebagai pelancar ASI dari pada sayuran yang lainnya karena telah terbukti produksi ASI ibu menyusui tersebut lebih meningkat dibandingkan mengonsumsi sayuran yang lainnya

Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa ibu hamil dengan usia remaja dan primigravida mempunyai kecenderungan yang besar untuk mengalami kesulitan dalam menyusui bayinya untuk pertama kali dibandingkan dengan ibu yang berusia  lebih dewasa atau yang pernah menyusui sebelumya.

Pada beberapa ibu menyusui mengalami gangguan terhadap produksi ASI. Efektivitas alkaloid dan sterol yang terkandung di dalam daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI. Sehingga kebutuhan ASI yang akan diberikan terhadap bayi pada periode menyusui eksklusif dapat terpenuhi setelah ibu mengonsumsi ekstrak daun katuk.

Nah dari ulasan ini kita sudah mengetahui manfaat dari daun katuk, jika ingin membaca lebih lanjut terkait hasil penelitiannya, anda bisa mengunjungi link di bawah ini:

https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/991/719

Sekian ulasan saya semoga memberi manfaat bagi kita semua. Jangan lupa konsultasi dengan dokter jika masalah kesehatan Anda tidak kunjung membaik.


Wahai Kawan, Apa yang kamu pikirkan tentang artikel di atas? Saya akan senang apabila kita bisa berbagi gagasan bersama.
Buka Komentar