Cara Belajar Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asing untuk Pemula
Ditulis pada: 8/02/2021
Globalisasi adalah era di mana jarak yang jauh menjadi dekat dan seolah-olah tidak ada batas antara negara atau benua yang satu dengan benua lainnya didunia yakni dengan adanya kemajuan dibidang teknologi dan informasi. Hal ini memungkinkan setiap orang untuk berkomunikasi dengan orang lain di penjuru dunia dengan berbagai macam tujuan.
Misalnya untuk tujuan hubungan bilateral, bisnis, pendidikan, ataupun hal-hal yang bersifat personal. Pilihan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasipun beraneka ragam tergantung kesepakatan komunikator dan komunikan.
Dari sekian banyak bahasa internasional, Bahasa Inggris masih menjadi primadona di belahan dunia. Hal ini dapat dilihat sampai tahun 2021 ini jumlah penggunanya masih menduduki rangking teratas di dunia.
Mungkin beberapa atau banyak orang yang dapat menggunakan lebih dari satu bahasa termasuk di dalamnya adalah Bahasa Inggris.
Orang yang dapat menguasai lebih dari satu bahasa yang disebut sebagai poliglot kemungkinan telah memiliki bakat atau sudah belajar berbagai macam bahasa sejak kecil.
Di sisi lain, mungkin banyak juga yang sangat kesulitan untuk memahami dan menggunakan bahasa asing yang bisa jadi salah satunya adalah Bahasa Inggris. Lalu bagaimana cara belajar Bahasa Inggris sebagai bahasa asing dari nol hingga dapat memahaminya secara pasif atau bahkan aktif.
Sebelumnya, tentunya seseorang membutuhkan motivasi dan menentukan tujuan belajar Bahasa Inggris. Misalnya, untuk memahami mata pelajaran bahasa Inggris disekolah, melanjutkan studi, profesi tertentu, digunakan saat berwisata ke luar negeri atau hanya sekedar untuk hiburan dan lain sebagainya.
Banyak cara dan referensi yang digunakan untuk mempermudah belajar Bahasa Inggris. Ada yang belajar melalui radio, TV atau internet melalui website atau blog. Untuk pelajar SMP/MTs/SMA/SMK misalnya, dapat mencari materi atau latihan soal bahasa Inggris di kantinpendidikan.com.
Bagi saya yang notabene belajar Bahasa Inggrisnya sebagai bahasa asing dan secara formal itu gampang-gampang susah. Susahnya adalah pada bagian pengucapan atau pronunciation karena menjumpai bunyi-bunyi vokal dan atau konsonan yang memiliki karakteristik tertentu. Mungkin beberapa pembelajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing lain juga mengalami hal yang sama.
Hal ini menurut saya lumrah karena bahasa asing merupakan bahasa yang berbeda dengan bahasa ibu (mother tongue). Nah, disini, saya akan berbagi sedikit pengalaman tentang belajar bahasa Inggris:
Belajar bahasa inggris mulai dari mana?
Pertanyaan di atas terkadang muncul ketika ingin belajar Bahasa Inggris. Hal seperti ini terkadang malah menjadikan menunda untuk memulainya. Tidak jarang pula membuat keinginan kita untuk belajar Bahasa Inggris menjadi redup atau bahkan padam.
Akan tetapi cerita atau pengalaman teman di bawah ini membuat saya termotivasi:
“Saya mengenal Bahasa Inggris pertama kali pada saat di TVRI nge-trend film kartun yang berjudul “Vicky The Vicking”.
Setiap hari minggu (nontonnya di tetangga yang sudah punya TV). Waktu itu belum banyak yang punya TV, apalagi TV LED seperti sekarang.
Dulu TV masih hitam putih, kalau ingin yang berwarna biasanya dipasang mika warna-warni. Bahkan kadang TV nya belum menggunakan daya instalasi listrik tetapi masih menggunakan accu (baca ‘aki’).
Film kartun yang mengenalkan saya pada Bahasa Inggris pada waktu itu berjudul “Vicky The Viking” kalau tidak salah. Saya dulu tidak bisa membaca (mengucapkan) kata “the” dengan benar. Saya bacanya ‘te’ seperti bunyi huruf “t”.
Jadi bacanya seperti di antara dua garis miring ini /Viki te Viking/.
Setelah lulus barulah belajar secara formal dijenjang SMP. Ibu guru pada waktu itu cara menyampaikan materinya mudah dipahami sehingga membuat saya dan teman-teman yang lain suka dengan mata pelajaran Bahasa Inggris.
LKS merupakan sumber belajar utama karena belum banyak koleksi buku Bahasa Inggris seperti sekarang. Maksudnya buku-buku yang di perpustakaan. Kalau di toko-toko buku banyak.
Biasanya, hal yang pertama untuk memulai belajar adalah dengan menghafal kosakata-kosakata yang ada di dalam kamus. Saya suka bahasa Inggris jadi belajarnya terasa lebih mudah.”
Selanjutnya, izinkanlah saya untuk membagikan pengalaman memulai belajar bahasa Inggris dilihat dari ke lima skills atau keahliannya.
Langkah-Langkah Belajar Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Kedua atau Bahasa Asing Mulai Dari Nol. Manakah dari 5 Skills Bahasa Inggris yang harus kita dahulukan?
Baiklah teman-teman, mungkin ada ratusan atau ribuan cara yang dapat kita lakukan agar dapat ‘menguasai’ keahlian berbahasa seperti speaking, grammar, reading, writing dan listening.
Dalam hal ini kita memposisikan sebagai pembelajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Ditambah kita tidak sedang tinggal diwilayah native speaker tersebut. Kalau tinggal diwilayahnya ya kemungkinan besar lama-kelamaan juga bisa sendiri, ya nggak?.
Contoh gampangnya begini, seseorang yang berasal dari daerah ‘X’, tidak terbiasa menggunakan bahasa Indonesia. Kemudian pergi ke kota besar yang notabene di situ digunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi sehari-hari.
Biasanya dua sampai tiga tahun ke depan ketika pulang kampung seseorang tersebut sudah jago bahasa Indonesia plus bahasa gaulnya. Ada juga yang tadinya tidak bisa berbahasa asing ‘’A’ tapi dia kemudian bekerja di luar negeri di mana di situ mayoritas penduduknya menggunakan bahasa tersebut.
Setelah beberapa tahun bekerja dan kembali ke daerahnya sudah bisa cakap menggunakan bahasa negeri tersebut dengan cukup lancar.
Step 1 : Listening
Kalau menurut saya untuk memulai belajar Bahasa Inggris dapat dimulai dengan listening terlebih dahulu.
Misal mendengarkan lagu-lagu alfabet dalam Bahasa Inggris, lagu-lagu berbahasa Inggris yang kita sukai, film-film komedi, seri kartun, kuliah, travelling dan sebagainya.
Pokoknya sesuatu tentang bahasa Inggris yang paling kita sukai untuk didengarkan atau ditonton berulang-ulang. Dengan begitu telinga kita akan terbiasa dan familiar dengan bahasa Inggris.
Cobalah, lama-kelamaan nanti kita akan menirukan satu atau dua kata, ungkapan atau ekspresi yang paling ditangkap oleh otak dan mudah ditirukan oleh indera pengucapan kita.
Mungkin yang bisa didengarkan pertama-tama adalah nada atau irama ujaran si karakter atau tokoh dalam contoh tayangan tersebut.
Secara visual, kita dapat memperhatikan mimik atau gerak bibir karakter saat mengucapkan kata-kata dalam monolog atau dialog mereka. Kemudian kita bisa tiru dan praktekkan di depan cermin.
Step 2 : Speaking
Yang kedua adalah berlatih berbicara menggunakan bahasa Inggris. Mungkin bisa dilakukan dengan melafalkan kosakata yang kita dapat dari latihan listening.
Menirukan dengan nyaring kosakata atau vocabulary yang dianggap mudah terlebih dahulu dan asal bunyi terlebih dahulu alias tidak harus langsung seperti seharusnya.
Hal ini bisa digunakan sebagai latihan untuk melemaskan lidah. Pada saat menirukan atau melafalkan kita dapat merekam dan mendengarkan hasilnya untuk mengecek dan mengevaluasinya.
Mungkin kita dapat memulainya dari level abjad atau alphabet, dipthong, dilanjut pada level kosakata. Apabila dalam level kosakata dianggap sudah cukup lumayan maka dapat ditingkatkan ke level frasa atau gabungan kata, klausa dan ujaran.
Step 3 : Reading
Selanjutnya adalah berlatih membaca atau reading. Untuk melatih kemampuan dalam hal membaca atau reading dapat dilakukan dengan membaca di dalam hati terlebih dahulu dan kemudian membaca nyaring kata, frasa, klausa, kalimat, pargraf hingga sampai pada level teks bacaan.
Hal ini dapat dilakukan secara berulang-ulang sampai dirasa cukup memberikan progres atau kemajuan. Selain itu, ditambah dengan aktivitas membaca untuk mencari informasi spesifik atau memahami isi sebuah teks bacaan.
Step 4 : Grammar
Apabila kemampuan membaca atau reading sudah terasah dengan baik, tahap berikutnya sedikit-sedikit belajar tata bahasa Inggris dari yang sederhana terlebih dahulu.
Step 5 : Writing
Dengan pemahaman yang didapatkan dan latihan yang dilakukan pada step 1 sampai step 4 maka selanjutnya adalah tahapan menulis atau writing. \
Menurut saya, menulis merupakan sebuah keahlian yang membutuhkan penguasaan kosakata, pemahaman tentang tata bahasa Inggris dan mungkin hal-hal lain baik yang berkaitan dengan kebahasaan maupun non-kebahasaan