Apakah Blog Bisa Bersaing Dengan Media Berita Besar?

Apakah Blogger bisa bersaing dengan media-media mainstream yang saat ini
mengulas berbagai macam kata kunci? Apakah blog di tahun 2022 masih memiliki
peluang menjanjikan untuk menghasilkan cuan?

Pertanyaan-pertanyaan semacam ini sebenarnya sempat muncul dalam pikiran saya
sejak tahun 2020. Mengingat blogger kini memiliki pesaing yang cukup sulit
untuk disaingi.

Selain itu masyarakat sudah menemukan kenyamanan dengan adanya Youtuber yang
sejak beberapa tahun lalu dioptimasi dengan berbagai cara. Selain YouTube bisa
menghasilkan uang, saya bisa menyimpulkan bahwa lebih banyak masyarakat
memilij menonton ketimbang membaca.

Pesaing utama para Blogger saat ini bukanlah para Blogger itu sendiri,
melainkan bersaing dengan media mainstream yang tidak lagi membahas berita
secara spesifik, melainkan membahas berbagai kata kunci yang bisa mendatangkan
trafik besar.

Seedbacklink affiliate

Jika dikatakan bahwa media tulis semacam blog sepenuhnya ditinggalkan
masyarakat sebenarnya tidak tepat, kesimpulan ini mempertimbangkan bahwa
media-media mainstream malah terlalu rajin membahas tema-tema yang dibutuhkan
masyarakat.

Sebut saja contoh yang paling ekstrim, ketika film ikatan cinta mampu membius
para pecinta sinetron, media mainstream banyak membahas mengenai prediksi
episode lanjutan dari sinetron berseri ini. Bahkan membahas mengenai film yang
baru saja tayang. 

Pembahasan ini begitu masif dilakukan oleh mereka, baik Tribun, Pikiran Rakyat
dan media lain, sering memposting artikel tentang ikatan cinta. Logikanya,
untuk apa mereka membahas tema ini jika tidak mendatangkan trafik besar bagi
mereka. Seperti yang sering dilakukan oleh blogger sendiri, jika query yang
mengarah ke kata kunci tertentu berjumlah besar, mereka akan mengejar kata
kunci itu sampai mendetail.

Seedbacklink affiliate

Saya pernah menulis artikel tentang desain kalender dari tahun ke tahun, dan
hasilnya, anak dari media Tribun mengutip artikel saya tanpa ijin, pun dengan
desain yang telah saya buat. Seakan mereka tahu bahwa kata kunci tentang
kalender mendatangkan trafik lumayan besar.

Menurut saya, media mainstream lebih rajin mencari kata kunci yang ramai
dicari atau dibahas oleh masyarakat, mengingat mereka memiliki awak media dan
tools yang mempermudah mereka mencari kata kunci. Jika dibandingkan dengan
blogger, tentu resources mereka kalah total.

Dulu blogger membahas lirik lagu, kini media mainstream juga membahasnya. Dulu
blogger menang ketika membahas resep makanan, kini mereka kalah oleh media
besar. Kesimpulannya, apa yang dulu biasa dibahas oleh blogger, kini juga
dibahas oleh media berita.

Seedbacklink affiliate

Kata kunci tentang kiat-kiat dan how to juga ludes dibahas oleh media
mainstream, misalnya kata kunci tentang tips-tips handphone, ini bukan hal
tabu dibahas oleh media besar. Akibatnya blogger kehilangan pangsa pasar.
Sebenarnya jika dipikir, ini bukanlah hal yang patut ditakuti, karena sejak
awal blogger telah mempelajari tentang persaingan kata kunci.

Blogger-blogger yang dulu aktif menulis kemudian melirik peluang yang lebih
menjanjikan dari YouTube. Google jelas tahu bahwa YouTube akan ramai diikuti
oleh masyarakat karena secara masif melalukan promosi melalui strategi story
sukses dari para penggiat YouTube. Kehadiran Atta Halilintar setidaknya sukses
membius para Blogger untuk menirunya.

Teman-teman blogger saya banyak yang melakukan manuver ini dan lebih serius
untuk menggeluti YouTube. Tentu saja ini pilihan bagus karena ada peluang
menggiurkan. Saya sempat mencoba, tapi ternyata passion saya bukan di YouTube
melainkan di blog. Ini adalah pilihan.

Seedbacklink affiliate

Jadi sebenarnya, blog masih relevan untuk mendatangkan keuntungan, hanya saja,
tampaknya kita harus lebih kreatif merebut kata kunci yang banyak dicari
masyarakat dan rajin melakukan promosi.

Tapi ingat, kata kunci sedang diperebutkan oleh banyak pihak, baik oleh para
Blogger maupun oleh media mainstream. Apakah kita memilih untuk meratapi
sepinya pengunjung atau membuat kreasi untuk menarik pengunjung, itu
tergantung dari mental kita sendiri.

Selamat menulis kawan-kawan.

Share your love

Update Artikel

Masukkan alamat email Anda di bawah ini untuk berlangganan artikel saya.

Tinggalkan Balasan